Tinggi-rendah, kuat-lemah atau besar kecilnya suatu korelasi dapat diketahui dengan melihat besar-kecilnya suatu angka (koefisien) yang disebut Angka Indeks Karelasi atau Coefficient of Correlation.
Jadi Angka Indeks Korelasi adalah sebuah angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan korelasi di antara variabel yang sedang diselidiki korelasinya.
2. Lambangnya
Angka Korelasi biasa diberi lambang dengan huruf tertentu; misalnya rxy sebagai lambang koefisien korelasi pada Teknik Korelasi Product Moment, p (baca: Rho) sebagai lambang koefisien korelasi pada Teknik Korelasi Tata Jenjang, (p (Baca: Phi) sebagai lambang koefisien korelasi pada Teknik Korelasi Phi C atau KK sebagai lambang koefisien korelasi pada Teknik Korelasi Kontingensi dan lain-lain.
3 . Besarnya
Angka Korelasi itu besarnya berkisar antara 0 (nol) sampai dengan ± 1,00; artinya bahwa angka korelasi itu paling tinggi adalah ± 1,00 dan paling rendah adalah 0. Jika dalam perhitungan diperoleh angka korelasi lebih dari 1,00 hal itu merupakan petunjuk bahwa dalam perhitungan tersebut telah terjadi kesalahan.
4. Tandanya
Korelasi antara variabel X dan variabel Y disebut Korelasi Positif apabila angka indeks korelasinya bertanda “plus” (+); misalnya: rxy = + 0,235; rxy = + 0,751 dan sebagainya. Sebaliknya, apabila angka indeks korelasi antara variabel X dan variabel Y bertanda “minus” (-), maka korelasi yang demikian itu disebut Korelasi Negatif; misalnya: rxy = -0,115; rxy = -0,587.
Antara variabel X dan variabel Y dikatakan tidak ada karelasinya jika angka indeks korelasinya :
= O.
Perlu diingat di sini bahwa tanda “plus” dan “minus” yang terdapat di depan angka indeks korelasi itu bukanlah tanda aljabar.
Tanda plus yang terdapat di depan angka indeks korelasi memberikan petunjuk bahwa korelasi itu adalah korelasi positif (korelasi searah). Sedangkan tanda minus yang terdapat di depan angka indeks korelasi memberikan petunjuk bahwa korelasi itu adalah korelasi negatif (korelasi berlawanan arah).
Dengan tanda “minus” yang terdapat di depan angka indeks korelasi tidak dapat diartikan bahwa korelasi antarvariabel itu besarnya kurang dari nol, sebab angka korelasi yang paling kecil adalah nol.
5. Sifatnya
Angka indeks korelasi yang diperoleh dari proses perhitungan itu sifatnya relatif, yaitu angka yang fungsinya melambangkan indeks hubungan antarvariabel yang dicari korelasinya. Jadi angka indeks korelasi itu bakanlah angka yang bersifat eksak, atau angka yang merupakan ukuran pada skala linear yang memiliki unit-unit yang sama besar, sebagaimana yang terdapat pada mistar pengukur panjang (mistar penggaris).
Sebagai contoh, misalkan angka korelasi antara variabel X dan variabel Y = 0,75 (rxy = 0,75), sedangkan angka korelasi antara variabel Y dan variabel Z = 0,25 (rxy = 0,25). Di sini kita tidak dapat menyatakan bahwa: rxy = 3 kali lipatnya ryz atau menyatakan bahwa ryz = 1 / 3 nya rxy.
Sumber:
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hal.182-187.
Leave a Reply