AsikBelajar.Com | Agar perencanaan menghasilkan rencana yang baik, konsisten, dan realistis maka kegiatan-kegiatan perencanaan perlu memperhatikan:
1) keadaan sekarang (tidak dimulai dari nol, tetapi dari sumber daya yang sudah ada);
2) keberhasilan dan faktor-faktor kritis keberhasilan;
3) kegagalan masa lampau;
4) potensi, tantangan, dan kendala yang ada;
5) kemampuan merubah kelemahan menjadi kekuatan, dan ancaman menjadi peluang analisis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threats atau SWOT);
6) mengikutsertakan pihak-pihak terkait;
7) memerhatikan komitmen dan mengoordinasikan pihak-pihak terkait;
8) mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi, demokratis, transparan, realistis, legalistis, dan praktis;
9) jika mungkin, mengujicobakan kelayakan perencanaan.
2) keberhasilan dan faktor-faktor kritis keberhasilan;
3) kegagalan masa lampau;
4) potensi, tantangan, dan kendala yang ada;
5) kemampuan merubah kelemahan menjadi kekuatan, dan ancaman menjadi peluang analisis (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, and Threats atau SWOT);
6) mengikutsertakan pihak-pihak terkait;
7) memerhatikan komitmen dan mengoordinasikan pihak-pihak terkait;
8) mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi, demokratis, transparan, realistis, legalistis, dan praktis;
9) jika mungkin, mengujicobakan kelayakan perencanaan.
Sumber:
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.129.
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.129.
Keyword terkait:
perencanaan pendidikan di indonesia, perencanaan pendidikan nasional, perencanaan pendidikan menurut para ahli, perencanaan pendidikan di sekolah, perencanaan pendidikan dalam sistem pendidikan nasional.
perencanaan pendidikan di indonesia, perencanaan pendidikan nasional, perencanaan pendidikan menurut para ahli, perencanaan pendidikan di sekolah, perencanaan pendidikan dalam sistem pendidikan nasional.
Leave a Reply