AsikBelajar.Com | Gagasan, pikiran, kepercayaan, atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut salah nalar. Salah nalar ini disebabkan oleh ketidaktepatan orang mengikuti tata cara pikirannya. Apabila kita perhatikan beberapa kalimat dalam bahasa Indonesia secara cermat, kadang-kadang kita temukan beberapa pernyataan atau premis tidak masuk akal. Kalimat-kalimat yang seperti itu disebut kalimat dari hasil salah nalar. Kalau kita pilah-pilah beberapa bentuk salah nalar itu, kita dapat membagi salah nalar itu dalam beberapa *macam, yaitu sebagai berikut.
1. Deduksi yang Salah
Salah nalar yang disebabkan oleh deduksi yang salah merupakan salah nalar yang amat sering dilakukan orang. Hal ini terjadi karena orang salah mengambil simpulan dari suatu silogisme dengan diawali oleh premis yang salah atau tidak memenuhi syarat.
Beberapa contoh salah nalar jenis ini adalah sebagai berikut.
a. Pak Marjo tidak dapat dipilih sebagai lurah di sini karena dia miskin.
b. Bunga anggrek sebetulnya tidak perlu dipelihara karena bunga anggrek banyak ditemukan dalam hutan.
c. Dia pasti cepat mati karena dia menderita penyakit jantung. #62
2. Generalisasi Terlalu Luas
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah. Beberapa contoh salah nalar jenis ini adalah sebagai berikut.
a. Gadis Palangkaraya cantik-cantik.
b. Kuli pelabuhan jiwanya kasar.
c. Orang Banjarmasin pandai berdayung.
3. Pemilihan Terbatas pada Dua Alternatif
Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan “itu” atau “ini”. Beberapa contoh pernalaran yang salah seperti itu adalah sebagai berikut.
a. Engkau harus mengikuti kehendak ayah, atau engkau harus berangkat dari rumah ini.
b. Dia membakar rumahnya agar kejahatannya tidak diketahui orang.
c. Engkau harus memilih antara hidup di Banjarmasin dengan serba kekurangan dan hidup di kampung dengan menanggung malu.
4. Penyebab yang Salah Nalar
Salah nalar jenis ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadi pergeseran maksud. Orang tidak menyadari bahwa yang dikatakannya itu adalah salah. Beberapa contoh salah nilai yang termasuk jenis ini adalah sebagai berikut.
a. Matanya buta sejak beberapa waktu yang lalu. Itu tandanya dia melihat gerhana matahari total.
b. Sejak ia memperhatikan dan membersihkan kuburan para #63
leluhurnya, dia hamil.
c. Kalau ingin dikenal orang, kita harus memakai kacamata.
5. Analogi yang Salah
Salah nalar dapat terjadi apabila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain. Beberapa contoh jenis salah nalar seperti ini adalah sebagai berikut. Sunarti, seorang alumni Universitas Lambung Mangkurat, dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Oleh sebab itu, Dina, seorang alumni Universitas Lambung Mangkurat, tentu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
6. Argumentasi Bidik Orang
Salah nalar jenis ini adalah salah nalar yang disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya. Dengan kata lain, sesuatu itu selalu dihubungkan dengan orangnya. Beberapa contoh salah nalar jenis ini adalah sebagai berikut.
a. Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas keluarga berencana itu mempunyai anak enam orang.
b. Kamu tidak boleh kawin dengan Andre karena orang tua Andre itu bekas penjahat.
7. Meniru-niru yang Sudah Ada
Salah nalar jenis ini adalah salah nalar yang berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau atasan kita melakukan hal itu. Beberapa contoh salah nalar jenis #64
ini adalah sebagai berikut.
a. Peserta penataran boleh pulang sebelum waktuya karena para undangan yang menghadiri acara pembukaan pun sudah pulang semua.
b. Siswa SMA seharusnya dibenarkan mempergunakan kalkulator ketika menyelesaikan soal matematika sebab profesor pun menggunakan kalkulator ketika menyelesaikan soal matematika.
8. Penyamarataan Para Ahli
Salah nalar ini disebabkan oleh anggapan orang tentang berbagai ilmu dengan pandangan yang sama. Hal ini akan mengakibatkan kekeliruan mengambil simpulan. Beberapa contoh salah nalar jenis ini adalah sebagai berikut.
a. Perkembangan sistem pelayaran kita dapat dibahas secara panjang lebar oleh Parjono, seorang tukang kayu yang terkenal itu.
b. Pembangunan pasar swalayan itu sesuai dengan saran Tono, seorang ahli di bidang perikanan. #65
Sumber:
Ngalimun. 2020. Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: K-Media. Hal. 62 – 65.
Leave a Reply