Berikut merupakan prinsip-prinsip yang diberlakukan bagi kepemimpinan bermutu antara lain (Sukmadinata, 2006:14):
- Dalam kepemimpinan mutu, seseorang mengukur keberhasilannya dari keberhasilan orang-orang (semua anggota) dalam organisasi.
- Tanggung jawab berbagi. Semua unsur dalam organisasi sekolah memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas. Tugas majelis sekolah, pengawas, dan administrator memberikan fokus serta pengarahan terhadap sekolah semua anggota organisasi sekolah memiliki visi tentang masa depan yang sama, memahami program mutu dan tugas-tugasnya. Setiap anggota disorong untuk terbuka, kreatif, dan inovatif sehingga memungkinkan mencapai visi dalam sistem yang luas.
- Perbaikan mutu berkelanjutan. Unsur-unsur pimpinan mendorong guru dan staf untuk mencapai tujuan akhir oraganisasi yaitu penyempurnaan yang berkelanjuran.
- Dalam piramid kepemimpinan mutu, majelis sekolah, pengawas, dan administrator harus menyediakan bahan serta alat-alat (resources) yang dibutuhkan guru dan staf. Dengan demikian, tidak ada lagi kekuasaan mutlak dalam kepemimpinan itu.
- Peran guru dan staf. Semua orang dalam piramid kepemimpinan mutu adalah pemimpin. Untuk mencapai mutu visi mutu dalam pendidikan, guru harus menanamkan visi ini kepada siswa. Siswa harus mempunyai visi dan kemampuan untuk berbuat secara kreatif dan inovatif untuk mencapai visi tersebut.
- Sebagai pemimpin mutu, tiap orang bertanggung jawab menghilangkan hambatan yang mencegah performansi yang tinggi.
- Tiap orang ingin menjadi orang yang unggul. Tantangan utama untuk pendidikan bermutu adalah menghilangkan hambatan-hambatan organisasional yang menghambat orang untuk berhasil.
Leave a Reply