7 Prinsip Dasar Perkembangan Menurut Carol Gestwicki-AsikBelajar.Com. Carol Gestwicki (1995) mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan, yaitu:
- Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan. Pemahaman tentang prilaku yang seharusnya terjadi berikutnya, akan membantu para praktis untuk mengenal perkembangan yang khusus dan menantang fase berikutnya yang semestinya.
- Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya. Suatu perkembangan tidak akan mungkin terjadi berkesinambungan dengan baik bila anak didorong untuk melampaui atau secara tergesa-gesa menjalani tahap-tahap awal. Anak harus diberi waktu sesuai dengan yang mereka butuhkan sebelum berlanjut pada tahap berikutnya.
- Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal. Waktu-waktu yang menunjukkan kesiapan harus dikenai melalui pegamatan yang cermat. Proses belajar akan terjadi dengan sangat mudah pada saat yang optimal. Setiap pengajaran tidak akan menjadikan proses belajar dengan mudah sebelum mencapai kesiapan.
- Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor lingkungan (belajar). Kematangan merupakan prasyarat munculnya kesiapan untuk belajar. Lingkungan menentukan arah perkembangan.
- Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan, dengan semua aspek-aspek (fisik, kognitif, emosional, sosial) yang saling mempengaruhi. Suatu program untuk memupuk perkembangan akan mendukung domain-domain yang lain dengan deajat kepentingan yang sama. semua pengalaman belajar dikenal sebagai peluang-peluang yang terintegrasi untuk pertumbuhan, dan bukan merupakan keterampilan yang terpisah-pisah.
- Setiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing. Suatu hal yang tidak mungkin dan berbahaya bila kita membandingkan individu-individu ditinjau dari umurnya. Setiap anak mempunyai kebutuhan dan karakteristik yang unik pada tahap tertentu. Hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan dan pilihan-pilihan.
- Perkembangan berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang umum kepada yang khusus. Dengan memperhatikan prinsip ini tidak mungkin anak melampaui tahap tertentu atau diburu-buru pada perilaku tertentu bila mereka belum siap.
Sumber:
Sumantri, Mulyani dan Nana Syaodih. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. Hal. 1.25-1.26.
Leave a Reply