AsikBelajar.Com | Anak-anak belajar dengan melakukan. Mereka sangat aktif dan energik. Kegiatan bergerak merupakan kesempatan alamiah untuk menyalurkan energi ini.
Gerakan fisik pada anak-anak memiliki beberapa arti, pertama berarti komunikasi nonverbal (nonverbal pada bayi merupakan cara mengkomunikasikan kebutuhannya agar mendapat perhatian), seperti menutup matanya, menangis, menggeleng. Kedua berarti gerakan fisik memberikan kesempatan yang lebih penting melalui kesan yang dibentuk anak tentang dirinya sendiri dan lingkungannya.
Selama beberapa tahun, gerak menjadi bagian dari kurikulum untuk anak-anak kecil, sering kali sebagai kurikulum tersembunyi, seperti halnya irama yang tidak tercantum secara eksplisit dalam kurikulum. Gerakan secara terus-menerus merupakan bagian yang terintegrasi dari kurikulum utuh. Pengalaman gerakan ini memperkuat dan memperluas konsep matematika, bahasa, seni, sains, studi sosial dan area dasar lainnya. Gerakan dapat disajikan sebagai faktor kesatuan dan dapat mempertinggi keterhubungan sifat dasar kurikulum.
Kegiatan gerak berpengaruh pada seluruh pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental, dan emosional anak. Kegiatan gerak pada anak sama pentingnya dengan seni atau musik. Pada kegiatan gerak, anak-anak memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat membantunya melindungi dan memahami tubuhnya dan bagaimana tubuh bekerja, kemampuan fisiknya dan batas-batasnya. Kegiatan gerak ditujukan pada semua anak dan tidak hanya fisik, tetapi juga kebugaran dan rekreasi. Melalui kegiatan gerak yang kreatif anak mampu mengekspresikan kreativitas dengan caranya sendiri yang alamiah. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengamalan gerak akan dibahas berikut ini.
1. Pentingnya Kegiatan Gerak untuk Anak-anak
Menurut orang dewasa, kata “latihan” diasumsikan pada hal yang tidak menyenangkan untuk melakukan gerak badan dan tindakan yang tidak menyenangkan. Namun, bagi anak bahwa latihan fisik adalah suatu kegiatan yang dekat dan disukai mereka. Hal ini disebabkan karena anak kecil memperoleh macam-macam kesibukan pada keterampilan motorik halus dan kasar selama tahun-tahun pertama kehidupannya. Strategi belajar utama mereka adalah melalui manipulasi fisik pada dunianya. Kegiatan gerak lebih #7.49
dari pada bentuk-bentuk kegiatan-lain karena menawarkan anak kesempatan yang kaya untuk mengembangkan diri mereka sendiri secara keseluruhan.
Kegiatan gerak yang dilakukan anak biasanya tidak direncanakan atau dipikirkan sebelumnya oleh anak. Mereka sering kali lupa tentang diri mereka sendiri dan membiarkan irama dan ide musik membawa tubuh mereka jauh melayang dalam imajinasi. Di sini tidak ada pola gerakan untuk praktik atau kesempurnaan. Anak-anak kecil bebas bergerak sesuai mood atau suasana hatinya di mana musik atau irama mendorong mereka. Mereka tidak menyadari imajinasinya sendiri.
Dua tipe utama gerakan adalah personal movement (gerakan pribadi) dan functional activity (kegiatan fungsional). Gerakan pribadi menggambarkan mood atau keadaan di dalam diri individu. Sedangkan kegiatan fungsional menyajikan praktik bertujuan, misalnya gerakan makan, melompati genangan air, dan sebagainya. (Lynch-Fraser, 1982). Hal ini sesuai untuk fokus kegiatan pada gerakan ekspresif pribadi dengan perkembangan anak.
Dalam kegiatan gerak, anak-anak bebas mengekspresikan pribadinya dalam gaya mereka sendiri. Mereka kadang-kadang tidak memerlukan contoh untuk diikuti atau ditiru. Dalam kegiatan ini pendidik harus menyediakan situas! yang membuat anak memiliki kebebasan untuk menggerakkan tubuhnya. Kegiatan gerak dapat dilakukan dengan diiringi musik, lagu, sajak maupun syair.
Beberapa tujuan dalam kegiatan gerak yang terintegrasi dalam kurikulum adalah sebagai berikut.
a. Pengenduran (relaxation) dan kebebasan dalam menggunakan tubuh.
b. Pengalaman dalam mengekspresikan ruang, waktu dan berat.
c. Meningkatkan kesadaran terhadap dunia.
d. Pengalaman dalam mengekspresikan perasaan dan ide secara kreatif.
e. Memperbaiki koordinasi dan pemahaman terhadap irama.
Dalam kegiatan gerak, tubuh anak-anak (motorik kasar dan halus) mendapat keuntungan lebih banyak melalui latihan yang akan mendorong pertumbuhan kesehatannya. Emosi diri anak juga bertambah ketika mereka belajar dan memperoleh keterampilan baru. Selain itu. kegiatan fisik juga meningkatkan perasaan agresif, ketika anak-anak mendapat kesempatan untuk menjelajah daerah yang luas dalam kegiatan gerakan. Dari semua alasan ini, kegiatan gerak bernilai tinggi dan sangat baik bagi anak kecil. #7.50
Oleh karenanya, dalam merencanakan kegiatan gerak, harus dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak.
2. Perbendaharaan Kata Awal Dipelajari dalam Konteks Kegiatan
Anak-anak perlu memiliki perbendaharaan kata awal tentang anggota tubuh pada pembelajaran untuk memahami gurunya ketika guru memperagakan dan mengeksplor gerakan. Tahap pertama untuk anak adalah dimulai dengan mempelajari nama-nama anggota tubuhnya, seperti kepala, leher, pundak, bahu, punggung, dada, tangan, jari tangan, telapak tangan, pinggang, pinggul, paha, lutut, betis, kaki, telapak kaki, tumit dan jari kaki. Beberapa anak telah mengenal nama-nama ini ketika masuk ke lembaga sekolah. Nama-nama lainnya akan dipelajari dalam konteks kegiatan yang bervariasi. Misalnya, anak belajar tentang jari-jari tangan dengan menggunakan kegiatan membuat lukisan jari dan menyanyikan lagu tentang anggota tubuh tersebut.
3. Merancang Kegiatan Gerak untuk Mempertemukan Kebutuhan Anak-Anak
Kegiatan gerak akan sangat baik melayani kebutuhan anak-anak yang diarahkan pada tahapan perkembangan tertentu. Misalnya, gerakan untuk anak usia 5 atau 6 tahun yang lebih menyukai keterampilan memanjat sederhana atau mengendarai roda tiga dari pada menangkap bola atau melompat tali.
Pada semua kegiatan gerak untuk anak-anak, pendidik harus mengetahui tahapan setiap anak sebelum menggunakan rancangan kegiatan. Pendidik dapat mengetahui melalui pengamatan sehari-hari dan saat bekerja dengan setiap anak, khususnya pekerjaan yang menggunakan motorik kasar dan halus. Anak harus bertindak dan bergerak, tetapi bukan hanya berdasarkan daftar perkembangan keterampilan gerakan yang harus dikuasai.
Peraturan pendidik dalam kegiatan gerak harus menyediakan kegiatan berseri yang menantang anak dan mendorong perkembangan keterampilan dan ekspresi yang terbaik. Kegiatan harus menggambarkan urutan perkembangan, yaitu mengajarkan gerakan yang lebih mudah sebelum gerakan yang lebih sulit. Pemberian perintah dibedakan oleh kebutuhan anak. Sebagai contoh, yaitu anak-anak prasekolah secara fisik dan mental belum siap untuk olahraga (sport). Anak-anak ini membutuhkan kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka sendiri melalui cara yang berbeda dalam #7.51 […] Lanjut halaman ke-2, Klik disini
Leave a Reply