AsikBelajar.Com | Michael Leboeuf, seorang profesor yang mendapatkan gelar Ph.D dari Lousiana State University menyampaikan pada berbagai seminar dan menuliskan pada beberapa buku karyanya tentang kunci sukses pengusaha kecil. Dari sekian banyak kunci yang diungkapkannya, penulis belajar 4 kunci sukses di antaranya, yaitu:
a. Fokus kepada tujuan
Sebagai pengusaha pada bisnis apa pun pasti akan memiliki tujuan umum yang relatif sama yaitu profit dan kesinambungan usaha. Untuk mewujudkan tujuan tersebut seorang pengusaha harus selalu bersikap dan berperilaku yang sesuai dan mengarah kepada pencapaian tujuan. Dengan demikian sikap dan tindakan apa pun yang akan dikerjakan, dipertimbangkannya terlebih dahulu. Apakah sikap tindakan tersebut sudah sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan atau sebaliknya, malah bertentangan dengan upaya pencapaian tujuan. Hal seperti itulah yang merupakan makna fokus kepada tujuan.
Tujuan yang menjadi haluan setiap pengusaha untuk bersikap dan berperilaku harus ditetapkan secara efektif agar upaya pencapaiannya menjadi jelas bagi pengusaha yang bersangkutan. …153
Syarat-syarat dari tujuan yang efektif adalah:
@Hierarki
Sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapai pada umumnya lebih dari satu macam, maka dibuatlah secara berjenjang mulai dari tujuan yang paling penting sampai kepada tujuan yang kurang penting.
@Realistis
Tujuan ditetapkan tidak terlalu muluk agar tetap dapat dicapai. Jadi bukan hanya sekedar angan-angan belaka. Di samping itu tujuan ini juga ditetapkan tidak terlalu rendah yang mengakibatkan tidak ada motivasi untuk mencapai tujuan tersebut karena dengan usaha yang sangat sederhana saja tujuan tersebut pasti dapat dicapai. Hal ini berakibat kepada pengusaha menjadi malas.
@Kuantitatif
Alangkah baiknya tujuan yang ingin dicapai ditetapkan berupa angka atau persentase, sehingga semua upaya yang dilakukan dan tingkat pencapaian dari tujuan tersebut dapat diuji dan diukur secara konkrit.
@Konsisten
Sehubungan dengan tujuan lebih dari satu jenis, maka diupayakan agar satu jenis tujuan tidak bertentangan dengan tujuan lainnya, sehingga tidak akan menimbulkan dilema kepada diri …154
b. Tidak bersaing kecuali dengan diri sendiri
Jadilah orang yang terbaik pada bisnis yang dijalankan. Tidak perlu bersaing dengan orang lain atau meniru orang yang terbaik di bidangnya karena persaingan itu akan tambah meruncing. Bersainglah dengan diri sendiri. Kita yang sekarang selalu mengadakan perubahan dan persaingan dengan diri kita yang lalu. Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini. Jika perubahan itu terjadi setiap hari, setiap saat, maka kita akan muncul sebagai yang terbaik di bidang yang kita jalani.
c. Jadilah pemenang bukan korban perubahan
Perubahan terjadi setiap saat pada berbagai bidang. Pada saat kita sedang menikmati puncak kesuksesan, justm saat itu sangat rentan karena kita sedang berada di ujung perubahan di mana kita akan segera ditinggalkan oleh perubahan tersebut. Kita harus bergerak. dan bergerak, jika tidak, maka kita akan digilas oleh perubahan. Pikirkanlah sesuatu yang inovatif yang akan mengisi perubahan itu. Kita yang harus menjadi orang-yang melakukan perubahan. Bukan sebaliknya kita yang akan ditinggalkan oleh perubahan itu sendiri dan kita menjadi pecundang yang hanya menjadi penonton di bidang yang dijalani. Pikirkanlah apa yang dapat kita hasilkan yang selama ini belum kita hasilkan dan belum juga dihasilkan orang lain. Temukanlah cara strategis yang sebenarnya mampu untuk kita laksanakan, tetapi selama ini belum kita laksanakan, dan orang lain pun belum melaksanakannya. Pergunakanlah peralatan yang dapat menunlang kepada efisiensi dan efektifitas karya yang selama ini belum kita gunakan yang sebenamya dapat kita gunakan, dan orang lain pun belum menggunakannya. Terobosan terbaru apa yang dapat kita kerjakan yang selama ini belum kita tempuh padahal kita mampu menempuhnya, dan orang lain pun belum menempuh“ “Ya. Jika kita bersikap dan berperilaku sebagai yang pertama …155
unggul maka kita yang akan menjadi pelaku perubahan, bukan yang akan ditinggalkan oleh perubahan tersebut.
d. Jika anda mengelola bisnis di rumah, pisahkanlah urusan keluarga dari kepentingan bisnis
Sangat mudah untuk diucapkan, tetapi sulit untuk diaplikasikan. Untuk merealisasikannya dituntut kedisiplinan yang kuat. Kita membuat perencanaan dan jadwal yang ketat untuk dilaksanakan dari waktu ke waktu tanpa mencampur-adukkan dengan urusan keluarga walaupun berada di rumah sendiri. Kita harus mampu menghindari kenikmatan sesaat untuk menonton acara televisi, bercengkrama dengan anggota keluarga, berperilaku santai dengan makanan yang selalu tersaji di meja makan, dan lain-lain pada jam bisnis. Kita dapat melakukan itu semua pada jam istirahat atau di luar jam bisnis yang memang sudah ditetapkan waktunya. Jika tidak mampu disiplin terhadap jadwal yang dibuat sendiri maka bisnis di rumah ini hanya akan menjadi aktifitas yang tidak ada artinya dan membuang waktu belaka, yang pada ujungnya adalah kehancuran bisnis itu sendiri. …156
Sumber: Suparyanto, R.W. 2012. Kewirausahaan: Konsep dan Realita pada Usaha Kecil. Bandung: Alfabeta. Hal. 153-156.
Leave a Reply