AsikBelajar.Com | Salah satu karakteristik dari pembelajaran yang menggunakan metode belajar aktif adalah adanya keaktifan siswa dan guru, sehingga tercipta suasana belajar aktif. Untuk menciptakan suasana belajar aktif tidak lepas dari beberapa komponen yang mendukungnya. Menurut Sukandi (2003), komponen-komponen metode belajar aktif dalam proses belajar-mengajar adalah sebagai berikut.
a. Pengalaman
Menurut Sukandi (2003), pengalaman langsung akan mengaktifkan lebih banyak indra dari pada hanya melalui mendengarkan. Sedangkan Zuhairini (1993) berpendapat bahwa cara mendapatkan suatu pengalaman adalah dengan mempelajari, mengalami, dan melakukan sendiri. Melalui …143
membaca, siswa lebih menguasai materi pelajaran yang mereka pelajari dari pada hanya mendengarkan penjelasan dari guru.
b. lnteraksi
Belajar akan terjadi dan meningkat kualitasnya bila berlangsung dalam suasana diskusi dengan orang lain, berdiskusi, saling bertanya dan mempertanyakan, dan atau saling menjelaskan. Pada saat orang Iain mempertanyakan pendapat kita atau apa yang kita kerjakan, maka kita terpacu untuk berpikir menguraikan lebih jelas lagi sehingga kualitas pendapat itu menjadi lebih baik. Menurut Sukandi (2003), diskusi, dialog, dan tukar gagasan akan membantu anak mengenal hubungan-hubungan baru tentang sesuatu dan membantu memiliki pemahaman yang lebih baik. Anak perlu berbicara secara bebas dan tidak terbayang-bayangi dengan rasa takut sekalipun dengan pernyataan yang menuntut (alasan/argumen). Argumen dapat membantu mengoreksi pendapat asalkan didasarkan pada bukti.
c. Komunikasi
Komunikasi dalam proses belajar mengajar secara aktif sangat penting. Menurut Sukandi (2003), pengungkapan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tulisan, merupakan kebutuhan setiap manusia dalam rangka mengungkapkan dirinya untuk mencapai kepuasan. Peng- …144
ungkapan pikiran, baik dalam rangka mengemukakan gagasan sendiri maupun menilai gagasan orang lain, akan memantapkan pemahaman seseorang tentang apa yang sedang dipikirkan atau dipelajari.
d. Refleksi
Bila seseorang mengungkapkan gagasannya kepada. orang lain dan mendapat tanggapan, maka orang itu akan merenungkan kembali (merefleksi) gagasannya, kemudian melakukan perbaikan, sehingga memiliki gagasan yang Iebih mantap. Refleksi dapat terjadi akibat adanya interaksi dan komunikasi. Umpan balik dari guru atau siswa lain terhadap hasil kerja seorang siswa yang berupa pernyataan yang menantang (membuat siswa berpikir) dapat merupakan pemicu bagi siswa untuk melakukan refleksi tentang apa yang sedang dipikirkan atau dipelajari. …145
Sumber:
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Diva Press: Yogyakarta. Hal.143-145.
Leave a Reply